Strategi Pengembangan Ternak Sapi di NTB
Strategi Pengembangan Ternak Sapi – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini sedang membuat terobosan baru yang akan ditempuh pemerintah provinsinya dalam mengembangkan ternak sapi untuk wilayah NTB. Strategi yang dipaparkan oleh Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah secara langsung dan juga melibatkan penyediaan pakan ternak yang berkualitas untuk sapi yang akan digemukkan di NTB.
Menurut Gubernur, seperti yang dikutip pada saat wawancara dengan Suara NTB, menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi NTB akan memberikan kemudahan bagi pengusaha yang ingin mengelola sapi di NTB.
“Bukan pemprov yang mendatangkan atau mengimpor sapinya. Tapi pemprov membantu dan memfasilitasi investor yang tertarik untuk bisnis di area ini,” ujar Gubernur.
Lebih lanjut, menurutnya, pengembangbiakkan sapi tidak bisa berdiri sendiri. Untuk bisa tumbuh menjadi sapi yang berkualitas kompetitif, mereka membutuhkan pakan yang juga berkualitas. Hal ini memunculkan kebutuhan lain, yaitu pabrik pakan.
Strategi ini bukan tanpa alasan, mengingat di Provinsi NTB masih kurang terkait industri pakan. Padahal, di NTB sendiri peternakan sapi cukup banyak. Selain itu, saat musim kemarau di NTB juga kesulitan pakan ternak meskipun NTB terkenal dengan potensi jagung dan produk pertanian yang melimpah. Hanya saja belum ada tempat pengolahannya.
“Ternak kita sengsara di musim kemarau tanpa pakan. Nggak akan kompetitif. Pabrik Pakan bahan bakunya ada di NTB. Jagung dan lain-lain melimpah di kita. Dengan adanya pabrik pakan maka nilai-tambah produk pertanian kita akan meningkat. Jagung dan lain-lain akan mulai diolah di tempat kita,” ujarnya, dalam rilis yang diterima Suara NTB, Selasa, 13 Agustus 2019.
Strategi Pengembangan Ternak Sapi di NTB ini diharapkan dapat memancing datangnya investasi di bidang pengembangbiakkan sapi dan juga menarik investor yang akan membuat pabrik pakan ternak di NTB.
Dengan strategi ini, diharapkan juga nantinya pasar untuk industri pakan muncul. Pengolahan sapi dan dan dagingnya nanti bisa dijual ke pulau Jawa maupun ke luar negeri. Strategi ini juga bukan sebagai penghambat untuk mengabaikan sapi lokal. Pengembangbiakkan sapi lokal akan tetap menjadi pilihan utama. Dengan strategi ini diharapkan bahwa upaya untuk mendatangkan sapi impor juga bisa dilakukan oleh pedagang-pedagang sapi lokal di NTB. Hasil produksi pabrik pakan bisa juga diekspor ke beberapa negara.
Harapannya tentu, petani lokal NTB dapat belajar serta memiliki pengalaman lebih agar nantinya usaha ternaknya menjadi skala besar.
Sumber: Google
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: