Peternakan Ayam Dihantui CRD – CRD atau Chronic Respiratory Diseas saat ini masih menjadi permasalahan utama pada unggas di berbagai negara, terutama negara dengan populasi unggas atau peternakan ayam seperti Indonesia. Permasalahan utama yang diakibatkan oleh salah satu jenis penyakit ini yaitu salah satu penyakit yang mudah menyebar dari satu ayam ke ayam lainnya, satu kandang ke kandang lainnya, bahkan hingga satu flock ke flock lainnya. Dampak besar yang dihasilkan oleh penyakit ini adalah kerugian ekonomi yang bisa cukup besar.
Baca Juga : Dampak Pemanasan Global Terhadap Perunggasan
Berdasarkan data yang dihimpun dari OIE pada 2007, CRD masuk kedalam notifiable diseases, artinya adaalh jika terjadi kasus CRD, maka harus segera dilaporkan pada pemerintah untuk segera ditanggulangi. Ada fakta lain yang menyebutkan bahwa kasus CRD merupakan salah satu penyakit yang dapat menekan sistem imun atau imunosupresif.
Penyakit CRD ini disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum. Memiliki ukuran 0,25-0,50 mikron yang berbentuk pleumorfik, juga terkadang kokoid dan tidak terdapat dinding sel sejati. Bakteri jenis ini termasuk kedalam bakteri gram negatif dan dapat dibiakkan pada telur ayam bertunas.
Penyakit CRD menjadi penyakit yang sangat rentan terhadap ayam, baik ayam bibit, maupun ayam komersial seperi layer dan broiler, bahkan hingga bisa menyerang ke semua umur ayam. Meskipun CRD menyerang ke semua umur, jenis penyakit ini lebih rentan menyerang unggas dengan umur yang lebih muda dibandingkan dengan unggas yang berumur tua.
Faktor Penyebaran Penyakit CRD
Peternakan ayam yang dihantui CRD ini disebabkan oleh beberapa faktor yang dianggap menjadi faktor penyebaran penyakit CRD. Penyebaran penyakit CRD ini bisa ditularkan melalui udara di sekitar kandang. Kondisi lingkungan kandang yang tidak bersih manajemen perkandangan yang tidak benar akan dengan sangat mudah menimbulkan debu yang terbawa oleh angin yang bisa menyebarkan penyakit CRD. Selain itu, adanya kandungan amonia yang cukup tinggi di dalam kandang juga harus diperhatikan.
Faktor lainnya yang dapat menyebarkan penyakit CRD adalah faktor suhu lingkungan. Terutama di Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan kondisi cuaca yang kurang baik dan sering berganti-ganti sehingga dapat menyebabkan kondisi lingkungan pada kandang menjadi tidak stabil.
Penyakit CRD ini dapat ditularkan baik secara vertikal maupun horizontal. Penularan dan penyebaran penyakit ini secara horizontal dapat disebarkan melalui lingkungan ataupun melalui alat perkandangan yang sudah terkontaminasi dengan bakteri penyebab dari CRD terseut. Penularan satu ayam yang sakit ke ayam lainnya yang sehat merupakan penularan CRD secara horizontal. Sedangkan penularan vertikal penyakit CRD ini terjadi ketika penyakit yang ditularkan oleh induk kepada anaknya. Penularan vertikal ini bisa terbawa dari telur yang dihasilkan oleh induk yang membawa penyakit.
Baca Juga : Keuntungan Ternak Ayam Potong
Gejala Penyakit CRD
Penyakit CRD ini dapat menunjukkan gejala klinis yang cukup bervariasi, bahkan dari subklinis hingga kesulitan pada penapasan, tergantug dari derajat keparahan infeksi yang diderita. Gejala klinis penyakit CRD ini biasanya diawali oleh keluarnya cairan eksudat bening (catarrhall) dari rongga hdung, unggas yang terinfeksi akan mengalami bersin-bersin hingga batuk. Selain itu, ternak akan terlihat ngorok dan terdapat radang conjunctiva.
Gejala pernafasan ini akan diikuti dengan turunnya nafsu makan yang bisa mengakibatkan penurunan berat badan yang diikuti oleh turunnya produksi telur, akan membuat konversi pakan menjadi naik. Selain itu, beberapa ayam yang sudah terkena infeksi CRD ini juga akan menunjukkan pembengkakan pada daerah muka hewan.
Diolah dari Poultry Indonesia Magazine
Sumber: Google
Post A Comment:
0 comments: