Pendidikan merupakan bekal utama yang perlu dimiliki oleh seorang anak agar mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai agar bisa bersaing di dunia pekerjaan dan terbebas dari jerat kemiskinan.

Hanya saja, sebagian besar negara miskin dan berkembang masih saja memiliki berbagai kendala pendidikan yang masih harus diperbaiki sampai saat ini.

Pada penjelasan kali ini, kami akan mencoba untuk menjelaskan tentang 5 kendala pendidikan yang dihadapi hampir sebagian besar negara miskin dan berkembang sampai saat ini.

Berikut ini penjelasannya untuk Anda.

5 Kendala Pendidikan Utama di Seluruh Dunia

1. Anak-Anak Penyandang Cacat

Kendala pendidikan yang pertama dialami oleh para penyandang cacat. Meskipun secara teori menyatakan bahwa pendidikan merupakan hak semua manusia di seluruh dunia, namun tetap ada anak-anak penyandang cacat yang ditolak untuk mendapatkan akses ke sekolah.

Bahkan di beberapa negara miskin di dunia, anak-anak cacat yang tidak bersekolah memiliki persentase mencapai 95%.

Kendala pendidikan seperti di atas dapat terjadi dikarenakan beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Seperti diskriminasi, kurangnya pelatihan metode pengajaran inklusif untuk para guru, dan kurangnya sekolah yang bisa diakses para penyandang cacat.

2. Tinggal di Negara Konflik

Perang dan konflik yang terjadi di sebuah negara tidak hanya menimbulkan korban jiwa, tetapi juga bisa membuat sarana pendidikan hancur dan sistem pendidikan tidak bisa berjalan dengan baik dan ini menjadi kendala pendidikan yang cukup besar.

Data UNICEF pada tahun 2017, diketahui bahwa ada sekitar 50 Juta anak-anak yang tinggal di negara-negara konflik dan hampir setengahnya tidak bersekolah.

Kendala pendidikan seperti di atas bisa terjadi karena konflik bisa mencegah pemerintahan untuk berfungsi, banyak guru dan siswa yang melarikan diri, dan kontinuitas pembelajaran sangat terganggu.

Hal yang lebih memprihatinkan adalah pendidikan memiliki prioritas yang sangat rendah dalam bantuan kemanusiaan untuk negara-negara yang mengalami konflik.

3. Jarak Sekolah yang Sangat Jauh

Kendala pendidikan selanjutnya adalah masih banyak anak-anak di seluruh dunia yang pergi ke sekolah dengan berjalan kaki sampai 3 jam lamanya, bahkan kendala pendidikan seperti ini sering ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.

Anda bisa membayangkan kendala pendidikan seperti ini, anak-anak ini harus berangkat sekolah setiap jam 5 pagi setiap hari dan harus pulang sekolah di sore hari. Hal yang lebih mengkhawatirkan lagi adalah anak-anak perempuan rentan terhadap kekerasan dalam perjalanan yang mereka lalui dan hal ini tentu saja sangat berbahaya.

4. Nutrisi yang Harus Dicukupi

Kelaparan dan nutrisi yang didapatkan oleh anak sangat berpengaruh terhadap kemampuan kognitif dan konsentrasi anak-anak di sekolah. Hal ini juga menjadi kendala pendidikan utama di dunia.

Ini berakibat anak-anak yang kekurangan nutrisi tidak akan bisa menyerap pelajaran dengan optimal dan menjadi kendala pendidikan yang cukup banyak terjadi diseluruh penjuru dunia.

Nutrisi yang baik merupakan salah satu persiapan penting yang perlu dipersiapkan agar anak-anak bisa menyerap pelajaran dengan baik, optimal dan tidak lagi menjadi kendala pendidikan di dunia.

5. Masalah Biaya Pendidikan

Kemiskinan dan biaya pendidikan yang mahal juga merupakan kendala pendidika utama didunia. kendala pendidikan seperti ini membuat tidak semua orang bisa merasakan manfaat pendidikan untuk kehidupan yang lebih baik.

Kendala pendidikan ini banyak terjadi di negara berkembang, salah satunya Indonesia, mulai menghapuskan biaya sekolah agar semakin banyak anak-anak yang bisa mendapatkan akses pendidikan.

Hal yang menjadi permasalahan adalah banyak negara di Afrika yang menerapkan biaya informal dan hal membuat orangtua harus mengeluarkan biaya tambahan yang memberatkan dan menjadi kendala pendidikan.

Misalnya saja, seragam, buku pelajaran, pelajaran tambahan, biaya ujian, dan dana yang mendukung bangunan sekolah.

Tidak hanya di Afrika saja yang memiliki kendala pendidikan seperti itu. Kendala pendidikan seperti di atas juga masih sangat banyak ditemukan di sekolah-sekolah yang ada di Indonesia.

Hal yang semakin memberatkan adalah pemerintah Indonesia hanya memberikan pendidikan gratis untuk warga negaranya hanya sampai tingkat SMA saja.

Padahal agar bisa mendapatkan pekerjaan yang baik dan memiliki pendapatan yang memadai, seorang anak perlu melanjutkan pendidikan mereka sampai jenjang perguruan tinggi.

Kendala pendidikan seperti ini bisa terjadi, dikarenakan banyak perusahaan dan lembaga yang membuka lowongan pekerjaan untuk mereka yang memiliki gelar sarjana di perguruan tinggi.

Anak-anak yang lulus dari SMA memiliki kesempatan kerja dengan upah yang sangat rendah. Hal ini bisa terjadi karena pekerjaan yang banyak tersedia untuk mereka meliputi pelayan restoran, kurir, staf administrasi, dan lainnya.

Apa yang harus dilakukan orangtua?

Anda harus berjuang dan memberikan kesempatan kepada anak-anak agar mereka bisa mendapatkan pendidikan tinggi yang memadai untuk masa depan mereka. Tidak perlu khawatir dengan kendala pendidikan yang berhubungan dengan biaya yang mahal dan memberatkan. Sebab, saat ini sudah ada solusi praktis yang sangat membantu para orangtua.
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: