Membuka Keran Impor Ayam – Pasca kekalahan saat di gugat oleh Brazil pada 2014, dan pada 2017 WTO resmi memenangkan laporan Brazil, Indonesia terpaksa meningkatkan dan membuka keran impor ayam serta harus melaksanakan keputusan impor ayam berdasarkan WTO ini.
Baca Juga : Melihat Prospek Hewan Ternak di Indonesia
Hal ini diakibatkan karena Indonesia harus memenuhi persyaratan impor yang sesuai dengan keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) terkait penutupan impor ayam oleh Indonesia.
Berdasarkan wawancara yang dikutip dari Gatra.com dengan Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional, Antonius Yudi Triantoro menyebutkan bahwa, “dalam hukum WTO, jika kalah kebijakan yang tidak sesuai harus diubah.” Selain itu, Yudi juga menegaskan bahwa impor ayam tidak serta merta masuk ke Indonesia, melainkan keputusan tersebut membuat akses pasar ayam di Indonesia menjadi terbuka.
Lebih lanjut, “Kalau benar-benar negara lain ekspor ada kondisi-kondisi yang harus dipenuhi. Pertama, ayam mereka harus sehat. Kedua, terkait dengan kehalalannya. Ketiga, harganya masuk,”ungkapnya. Dari ketiga syarat tersebut tentu tidak akan merugikan konsumen maupun peternak ayam itu sendiri.
Dengan keputusan ini, jika Indonesia menahan keputusan WTO ini akan memicu aksi retaliasi dari Brazil, bahkan akan terjadi perang dagang dengan Brazil dan negara-negara partner lainnya.
Dijelaskan lebih lanjut, bahwa ayam yang masuk ke Indonesia kemungkinan adalah produk ayam yang sudah ayam beku. Ayam beku dari Brazil ini tentu tidak akan mengganggu pasar ayam domestik karena di Indonesia sendiri masih didominasi oleh produk ayam segar. Inilah cara yang bisa dilakukan oleh Indonesia tingkatkan impor ayam.
Baca Juga : Jenis Kambing Ternak yang Banyak Dicari
Langkah ini tentu menjadi penting mengingat jika Indonesia melakukan impor ayam segar atau ayam hidup tentu akan sangat merugikan industri ayam dalam negeri karena akan bersaing dengan peternak lokal. Dampaknya tentu akan menjadi tekanan bagi masyarakat.
Selain itu, penyebab kegagalan Indonesia dalam WTO terkait sengketa impor ayam ini adalah masih lemahnya negosiasi dan tata niaga ayam yang bermasalah, yaitu terkait data. Dimana peternak di Indonesia masih belum tertata dengan baik dan rapi.
Sumber: Google
Post A Comment:
0 comments: