Kapal Ternak Penunjang Percepatan Pemerataan Peternakan
Kapal Ternak – Kementerian Pertanian Republik Indonesia melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan terus bersinergi dengan instansi terkait untuk terus mengembangkan serta memanfaatkan adanya kapal ternak sebagai bagian dari akses infrastruktur tol laut.
Hadirnya kapal ternak ini adalah sebagai bentuk keseriusan Pemerintah Indonesia dalam melakukan swasembada sapi sehingga terjadi pemerataan terhadap sapi-sapi yang akan dimanfaatkan dagingnya serta sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjalankan program Nawa Cita yang ingin menjadikan Indonesia sebagai Poros Martim. Selain itu, sebagai bentuk pemerataan serta pembangunan ekonomi Indonesia melalui sektor hewan ternak.
Beberapa provinsi di Indonesia adalah daerah dengan potensi sumber daya alam yang sangat besar untuk dikembangkan, NTB dan NTT merupakah salah dua daerah yang memiliki sentra produksi sapi yang cukup besar. Bukan hanya Provinsi NTB dan NTT, beberapa daerah seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Barat merupakan wilayah yang dikenal sebagai daerah sentra produksi hewan ternak. Kedua provinsi terutama Provinsi NTT juga sebagai daerah penyangga untuk kebutuhan daging sapi untuk konsumen di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Kalimantan Timur. Sedangkan untuk Provinsi NTB memiliki kontribusi untuk memenuhi kebutuhan sapi saat hari raya qurban.
Dengan hadirnya tol laut dan adanya kapal ternak ini menjadi alternatif bagi para peternak yang ingin mendistribusikan hewan ternaknya ke berbagai daerah. Pengangkutan dan pengiriman sapi yang selama ini melalui jalur darat dan laut ternyata cukup berdampak pada kualitas sapi yang dikirim. Jika pengiriman dan penganggukan didistribusikan melalui jalur darat, ada penurusan kualitas dan penyusutan terhadap bobot sapi.
Sementara itu, semenjak diresmikan oleh pemerintah pada November 2015, dampak yang diberikan setelah hadirnya kapal ternak yang melalui tol laut ini memiliki dampak yang cukup luar biasa bagi peternak. Dengan mengirimkan hewan melalui kapal ternak ini, hewan ternak terutama sapi saat ini penurunan bobot badan sapi lebih rendah 10% jika dibandingkan dengan pengiriman yang menggunakan kapal kargo yang angka susut bobot badan sapi yang tinggi.
Dengan hadirnya kapal ini, menurut Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Peternakan bahwa pengiriman sapi melalui fasilitas kapal khusus ternak ini membuat kualitas ternak dapat terjaga dari tempat asal hingga ke wilayah tujuan konsumsi. Hal ini dikarenakan sangat memperhatikan prinsip kesejahteraan hewan untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi hewan ternak dalam masa pengangkutan dan pengiriman.
Jika dilihat dari sisi efektifitasnya, keberadaan kapal khusus ternak ini dinilai dapat mengurangi waktu tempuh dan diharapkan dapat menghemat biaya, dan dapat mengurangi susut berat ternak karena selama perjalanan sudah menerapkan prinsip animal welfare. Fasilitas yang tersedia yaitu bongkar muat, asuransi, pakan dan air minum ternak selama pelayaran, pelayanan penanganan ternak yang terbagi atas 1 orang petugas dokter hewan, 1 orang mantri hewan, dan 10 orang kleder.
Meskipun memiliki beberapa keuntungan, penggunaan kapal ternak ini juga masih harus terus dikembangkan lebih baik lagi. Perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah dengan pelaku usaha antar wilayah yang membuat tol laut dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi antar wilayah. Keberadaan tol laut ini harus dimanfaatkan pada arus balik untuk mengangkut bahan pakan ternak dari Pulau Jawa ke NTB dan NTT. Muatan balik juga harus dioptimalkan untuk menekan biaya operasional atau menurunkan tarif yang tinggi dan juga dapat mengangkut pakan agar mencukupi kebutuhan pakan.
sumber: Google
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: