Dampak Pemanasan Global Terhadap Perunggasan – Cuaca panas ekstrem saat ini sudah terjadi hampir di seluruh negara. Perubahan iklim yang sangat signifikan ini disebut-sebut imbas dari pemanasan global. Beberapa berita yang berasal dari berbagai negara, bahkan suhu beberapa kota di Eropa telah mencapai suhu lebih dari 40°C. Bahkan berita terbaru dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kebakaran hutan yang terjadi di Amazon adalah dampak dari kekeringan yang sedang melanda.
Baca Juga : Keuntungan Ternak Ayam Potong
Peningkatan suhu menurut situs sciencenews.org, menyebutkan bahwa ini terjadi di beberapa negara Eropa seperti Jerman, Swiss, Italia, Spanyol, Belanda, dan Prancis yang diyakini sebagai akibat dari pemanasan global. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim ini tidak hanya berdampak pada kehidupan manusia, tetapi juga akan berpengaruh pada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi, tak terkecuali unggas.
Unggas sebagai sumber protein hewani dari produksi telur dan dagingnya bagi manusia akan mengalami hambatan dengan adanya cuaca panas yang cukup ekstrem ini. Berdasarkan penelitian dari Seo dan Mendelsohn yang berjudul The Impact of Climate Change on Livestock Management in Africa: A Structural Ricardian Analysist, mengungkapkan bahwa pemanasan global berdampak negatif pada peternakan unggas. Cuaca panas ekstrim dapat menyebabkan hilangnya keuntungan yang berasal dari hewan yang diternakkan. Seperti diketahui, performa unggas sangat dipengaruhi oleh kenyamanan lingkungan kandang, terutama terkait dengan suhu.
Pemanasan global yang terjadi di bumi ini perlu diwaspadai bukan hanya oleh konsumen saja, tetapi juga oleh seluruh peternak yang memang bergelut dalam bisnis yang berkaitan dengan unggas. Pemasan global yang terjadi diakibatkan oleh berbagai aktivitas manusia. Pemanasan global akan menjadi tantangan bagi para peternak ayam komersial, mengingat ayam juga memiliki sifat yang cukup sensitif terhadap perubahan cuaca.
Serangan cuaca ekstrim ini akan berpengaruh pada pola perilaku unggas yang berubah menjadi tidak normal, menurunkan produksi telur harian, memperlambat pertumbuhan, angka kematian yang meningkat karena rusaknya imunitas ayam, biaya produksi meningkat, dan berdampak pada kerugian ekonomi yang dialami oleh peternak. Selain itu, ada penelitian lain yang menyebutkan bahwa perubahan cuaca secara ekstrim ini berpengaruh terhadap persebaran penyakit hewan secara global. Perubahan iklim juga memiliki potensi meningkatkan jumlah serangga pembawa penyakit yang akan berpengaruh negatif terhadap keanekaragaman hayati
Langkah Antisipasi Dampak Pemanasan Global Terhadap Perunggasan
Cuaca ekstrem yang terjadi hampir diseluruh belahan bumi ini juga terdapat beberapa faktor kunci untuk mengatasi cuaca panas ekstrem bagi peterakan unggal. Hal ini berdasarkan pada peneliti ICAR yang mengatakan bahwa cara-cara yang dapat dilakukan oleh para peternak adlaahy dengan mengoptimalkan manajemen fisik kandang seperti desain dan lokasi bangunan, ventilasi, perairan, dan pemilihan atap, memerhatikan nutrisi unggas dengan memberi pakan degan campuran seperti vitamin, mineral, probiotik, prebiotik, minyak esensial dan anti-oksidan, serta memerhatikan suplemen yang diberikan melalui air minum ayam.
Menjaga kenyamanan unggas juga menjadi hal yang penting untuk diperhatikan saat cuaca panas mulai menerpa. Semakin banyak gerakan yang ditimbulkan ayam, maka akan semakin naik suhu tubuh.
Kemajuan teknologi saat ini menghadirkan sebuah inovasi yang dapat membuat ayam di dalam kandang. Teknologi kandang closed house. Hadirnya kandang closed house ini dapat menyesuaikan kebutuhan para peternak. Kandang jenis ini juga disesuaikan untuk kebutuhan ayam-ayam ternak dan disesuaikan dengan kebutuhan ayam. Kandang jenis ini juga dapat menciptakan kenyamanan di dalam maupun luar kandang yang didukung dengan konsep green farming yang membuat area di sekitar kandang juga tidak gersang.
Bagi para peternak, informasi yang didapatkan untuk ternaknya juga harus terus diperbaharui menyesuaikan inovasi terbaru. Dengan mengikuti kemajuan teknologi yang ada tentu akan memudahkan peternak dalam menghadapi kendala yang akan dihadapi.
Artikel ini diolah dari Poultry Indonesia Magazine. Edisi Agustus 2019.
Sumber: Google
Post A Comment:
0 comments: