Ketika baru dilahirkan, anak bagaikan selembar kertas putih yang bersih tanpa noda dan coretan. Kertas itu akan diberi warna atau gambar seperti apa, tergantung dari bagaimana orang tua mengarahkan mereka.
Bisa penuh dengan warna terang atau justru didominasi warna gelap.
Sebagai orang tua, kita wajib mengarahkan dan membimbing anak untuk bisa menjadi sosok yang cerdas, ramah, rajin beribadah, dan mandiri.
Sayangnya, masih ada saja orang tua yang belum paham atau tidak mengerti cara mendidik anak agar tumbuh seperti yang diharapkan.
Karena itulah kami coba bantu dengan memberikan 15 cara untuk menciptakan generasi penerus yang lebih berkualitas dan punya masa depan cerah. Simak sampai tuntas ulasan di bawah ini.
Artikel MenarikMgid
Napas bau? Ini gejala parasit! Lihat cara menyingkirkannya
The Most Realistic Looking Game In The World! Come And Play!
Dokter asal Beijing ungkap cara memulihkan persendian
Realistic Game For Men
Apa yang dilakukan orang tuanya, pasti akan ditiru oleh sang anak.
Daripada anak Anda mengidolakan tokoh kartun, kenapa bukan Anda yang menjadi sosok panutan mereka?
Mulailah dengan menjaga sikap dan perkataan Anda saat ada di hadapan anak. Jadilah sosok pelindung dan pengayom yang selalu ada saat anak membutuhkan.
Apalagi anak pasti akan cenderung tertarik dengan banyak hal yang ada di sekelilingnya.
Daripada Anda mengucapkan kata “jangan”, cobalah ganti dengan kata yang lebih positif. Misalnya saja kalimat “jangan berlari”. Coba ganti dengan”berjalan saja” atau “pelan-pelan saja ya Nak”.
Itu akan membuat Anak lebih nyaman karena tidak merasa geraknya selalu dibatasi.
Dengan demikian anak sudah belajar beradaptasi dengan beragam kondisi dan situasi yang berbeda. Ini menjadi cikal bakal anak untuk bisa mandiri.
Manfaat langsung yang bisa dirasakan anak adalah meningkatkan toleransi dan mencegah munculnya stres.
Latihan ini juga akan mampu meningkatkan kecerdasan anak dan membentuk karakter yang lebih kuat.
Lakukan dan terapkan kedisiplinan ini dalam berbagai tempat dan waktu.
Ajarkan juga anak tentang tanggung jawab. Bisa dimulai dengan mengajari anak untuk membereskan mainan setelah selesai.
Bisa juga dengan selalu mengingatkan anak mengenai jam tidur bagi mereka yang sudah sekolah. Ini menjadi pelajaran tanggung jawab anak terhadap dirinya sendiri.
Latih dan ajarkan dengan tekun agar anak terbiasa berterima kasih.
Dengan selalu berterima kasih kepada orang yang telah membantunya, anak diajarkan untuk saling menghargai. Anak juga secara tidak langsung diajarkan untuk lebih berempati kepada orang lain.
Dengan demikian, mereka tidak akan tumbuh sebagai sosok yang egois dan cenderung mementingkan diri sendiri.
Padahal, anak tidak bisa diberi sembarang mainan. Ada mainan tertentu yang justru bisa mengarahkan karakter anak kepada hal yang buruk.
Cara mendidik anak yang benar adalah dengan memberikan mainan sesuai usianya. Selain itu, pastikan mainan yang diberikan punya manfaat positif.
Seperti bisa meningkatkan motorik atau kecerdasan anak saat mereka memainkannya.
Mainan adalah media yang menstimulan anak dengan cepat. Anak bisa berpikir kreatif, mengembangkan imajinasi, dan berpikir logis melalui mainan.
Tentu saja, jika Anda memberikan mainan yang tepat dan sesuai dengan usianya.
Mengapa? Karena kecerdasan anak tidak hanya tergantung dari latihan tapi juga harus didukung dengan nutrisi yang baik.
Zat-zat yang penting untuk perkembangan otak anak adalah yang mengandung omega-3 dan docosahexaenoic acid (DHA). Zat-zat ini akan mudah Anda temukan di dalam minyak ikan.
Lengkapi pula dengan vitamin dan zat mineral lainnya, sehingga otak dan badan anak akan tumbuh secara optimal.
Anak yang dari kecil sudah diajarkan untuk taat beribadah cenderung punya pola pikir yang lebih baik.
Pola pikir ini akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Baik cerdas dalam pelajaran, maupun cerdas dalam menjalani kehidupan.
Karena itu, selalu ajak anak untuk beribadah bersama Anda. Ingat, orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya.
Untuk bisa mengajak taat beribadah, Anda harus sudah lebih dulu menunjukkan kebiasaan tersebut kepada mereka.
Jika belum, mulai hari ini kuatkan niat Anda untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak melalui cerita yang Anda bacakan sebelum mereka tidur.
Membacakan cerita akan membantu meningkatkan imajinasi anak. Apalagi jika Anda bercerita dengan penuh intonasi.
Anak akan senang dan yang pasti hubungan dengan orang tua pun bakal semakin kuat.
Usahakan bisa rutin mengajak anak untuk mengenal alam sekitar. Minimal sebulan sekali.
Karena anak yang sering mengunjungi tempat-tempat wisata alam bakal punya kecerdasan dan ketenangan yang lebih stabil dibanding mereka yang jarang menikmati keindahan alam.
Alasannya, lingkungan juga punya pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan mental dan spiritual anak.
Pilih lingkungan tempat tinggal yang cukup tenang. Mengapa?
Karena anak yang tumbuh di lingkungan yang tenang bakal punya kemampuan mengingat yang lebih kuat dari anak yang besar di tempat yang ramai atau bising.
Padahal, anak yang selalu sarapan sebelum berangkat sekolah bakal punya daya konsentrasi yang lebih kuat. Karena dia tak banyak memikirkan perut yang lapar saat tengah belajar di kelas.
Anak yang selalu sarapan pun bakal lebih aktif dan gesit. Sementara anak yang tidak biasa sarapan, cenderung malas karena tidak memiliki energi yang cukup.
Jika melakukan olahraga secara bersama, Anda pun bisa menjalin hubungan emosional lebih kuat dengan anak.
Perbanyak waktu bersama anak melalui olahraga. Selain badan lebih sehat, Anda bisa bisa lebih dekat dengan anak.
Selain itu, mereka akan merasa lebih diperhatikan oleh orang tuanya.
Jika bermain bersama anak, Anda bakal bisa mengetahui potensi yang mereka miliki. Dengan demikian, Anda pun bisa mengarahkan potensi tersebut dengan baik dan berkembang secara maksimal.
Sebuah pujian yang tulus dari orang tua menjadi stimulus mental dan rasa percaya diri pada anak.
Tapi ingat, jangan terlalu sering memuji. Anak justru bisa menjadi manja dan cenderung tidak bisa mengatasi masalah. Berikan pujian secukupnya saja.
Melatih intelektual tanpa dibarengi dengan kualitas spiritual akan membuat anak menjadi sosok cerdas tapi kehilangan arah. Dan ingat, tanggung jawab mendidik anak berada pada orang tua, bukan para guru di sekolah.
Bisa penuh dengan warna terang atau justru didominasi warna gelap.
Sebagai orang tua, kita wajib mengarahkan dan membimbing anak untuk bisa menjadi sosok yang cerdas, ramah, rajin beribadah, dan mandiri.
Sayangnya, masih ada saja orang tua yang belum paham atau tidak mengerti cara mendidik anak agar tumbuh seperti yang diharapkan.
Karena itulah kami coba bantu dengan memberikan 15 cara untuk menciptakan generasi penerus yang lebih berkualitas dan punya masa depan cerah. Simak sampai tuntas ulasan di bawah ini.
1. Jadilah Contoh dan Panutan
Setiap anak tumbuh dan berkembang dengan melihat lingkungan di dekatnya. Khususnya orang tua yang mengasuh mereka.Artikel MenarikMgid
Napas bau? Ini gejala parasit! Lihat cara menyingkirkannya
The Most Realistic Looking Game In The World! Come And Play!
Dokter asal Beijing ungkap cara memulihkan persendian
Realistic Game For Men
Apa yang dilakukan orang tuanya, pasti akan ditiru oleh sang anak.
Daripada anak Anda mengidolakan tokoh kartun, kenapa bukan Anda yang menjadi sosok panutan mereka?
Mulailah dengan menjaga sikap dan perkataan Anda saat ada di hadapan anak. Jadilah sosok pelindung dan pengayom yang selalu ada saat anak membutuhkan.
2. Hindari Kata “Jangan”
Ini merupakan kesalahan yang sudah begitu jamak dilakukan orang tua di negeri ini. Terlalu banyak melarang dengan mengeluarkan kata “jangan” justru akan membatasi kreativitas dan daya eksplorasi anak.Apalagi anak pasti akan cenderung tertarik dengan banyak hal yang ada di sekelilingnya.
Daripada Anda mengucapkan kata “jangan”, cobalah ganti dengan kata yang lebih positif. Misalnya saja kalimat “jangan berlari”. Coba ganti dengan”berjalan saja” atau “pelan-pelan saja ya Nak”.
Itu akan membuat Anak lebih nyaman karena tidak merasa geraknya selalu dibatasi.
3. Latih Problem Solving Sejak Dini
Melatih anak untuk bisa memecahkan masalahnya sendiri merupakan cara mendidik anak yang harus ditanamkan sejak dini.Dengan demikian anak sudah belajar beradaptasi dengan beragam kondisi dan situasi yang berbeda. Ini menjadi cikal bakal anak untuk bisa mandiri.
Manfaat langsung yang bisa dirasakan anak adalah meningkatkan toleransi dan mencegah munculnya stres.
Latihan ini juga akan mampu meningkatkan kecerdasan anak dan membentuk karakter yang lebih kuat.
4. Tanamkan Kedisplinan dan Tanggung Jawab
Disiplin menjadi kunci dari perkembangan anak di masa dewasa kelak. Mulailah dari hal yang sederhana seperti selalu membuang sampah pada tempatnya.Lakukan dan terapkan kedisiplinan ini dalam berbagai tempat dan waktu.
Ajarkan juga anak tentang tanggung jawab. Bisa dimulai dengan mengajari anak untuk membereskan mainan setelah selesai.
Bisa juga dengan selalu mengingatkan anak mengenai jam tidur bagi mereka yang sudah sekolah. Ini menjadi pelajaran tanggung jawab anak terhadap dirinya sendiri.
5. Ajarkan untuk Berterima Kasih
Mengucapkan terima kasih adalah sebuah hal yang mudah dilakukan. Tapi, jika tidak dibiasakan sejak kecil, anak pasti akan susah untuk melakukannya.Latih dan ajarkan dengan tekun agar anak terbiasa berterima kasih.
Dengan selalu berterima kasih kepada orang yang telah membantunya, anak diajarkan untuk saling menghargai. Anak juga secara tidak langsung diajarkan untuk lebih berempati kepada orang lain.
Dengan demikian, mereka tidak akan tumbuh sebagai sosok yang egois dan cenderung mementingkan diri sendiri.
6. Tidak Asal Memberi Mainan
Bagi sebagian orang tua, memberikan anak mainan yang cukup sudah dipandang sebagai upaya membahagiakan anak.Padahal, anak tidak bisa diberi sembarang mainan. Ada mainan tertentu yang justru bisa mengarahkan karakter anak kepada hal yang buruk.
Cara mendidik anak yang benar adalah dengan memberikan mainan sesuai usianya. Selain itu, pastikan mainan yang diberikan punya manfaat positif.
Seperti bisa meningkatkan motorik atau kecerdasan anak saat mereka memainkannya.
Mainan adalah media yang menstimulan anak dengan cepat. Anak bisa berpikir kreatif, mengembangkan imajinasi, dan berpikir logis melalui mainan.
Tentu saja, jika Anda memberikan mainan yang tepat dan sesuai dengan usianya.
7. Beri Cukup Nutrisi
Selain stimulus dari luar, sisi dalam anak juga harus Anda perhatikan. Yaitu dengan memberikan asupan nutrisi yang mencukupi.Mengapa? Karena kecerdasan anak tidak hanya tergantung dari latihan tapi juga harus didukung dengan nutrisi yang baik.
Zat-zat yang penting untuk perkembangan otak anak adalah yang mengandung omega-3 dan docosahexaenoic acid (DHA). Zat-zat ini akan mudah Anda temukan di dalam minyak ikan.
Lengkapi pula dengan vitamin dan zat mineral lainnya, sehingga otak dan badan anak akan tumbuh secara optimal.
8. Beribadah Bersama Anak
Anak yang dari kecil sudah diajarkan untuk taat beribadah cenderung punya pola pikir yang lebih baik.
Pola pikir ini akan berpengaruh terhadap kecerdasan anak. Baik cerdas dalam pelajaran, maupun cerdas dalam menjalani kehidupan.
Karena itu, selalu ajak anak untuk beribadah bersama Anda. Ingat, orang tua adalah contoh bagi anak-anaknya.
Untuk bisa mengajak taat beribadah, Anda harus sudah lebih dulu menunjukkan kebiasaan tersebut kepada mereka.
9. Bacakan Dongeng Sebelum Tidur
Anda sering membacakan dongeng atau cerita menjelang tidur?Jika belum, mulai hari ini kuatkan niat Anda untuk menjalin komunikasi yang baik dengan anak melalui cerita yang Anda bacakan sebelum mereka tidur.
Membacakan cerita akan membantu meningkatkan imajinasi anak. Apalagi jika Anda bercerita dengan penuh intonasi.
Anak akan senang dan yang pasti hubungan dengan orang tua pun bakal semakin kuat.
10. Ajak Anak Mengenal Alam
Mengenal alam akan punya manfaat besar bagi pertumbuhan mental dan spiritual anak. Khususnya bagi mereka yang lahir dan tumbuh di kota besar.Usahakan bisa rutin mengajak anak untuk mengenal alam sekitar. Minimal sebulan sekali.
Karena anak yang sering mengunjungi tempat-tempat wisata alam bakal punya kecerdasan dan ketenangan yang lebih stabil dibanding mereka yang jarang menikmati keindahan alam.
11. Tempatkan Anak di Lingkungan yang Tenang
Cara mendidik anak yang tidak boleh Anda lupakan adalah menempatkan anak di lingkungan yang baik.Alasannya, lingkungan juga punya pengaruh yang cukup besar terhadap perkembangan mental dan spiritual anak.
Pilih lingkungan tempat tinggal yang cukup tenang. Mengapa?
Karena anak yang tumbuh di lingkungan yang tenang bakal punya kemampuan mengingat yang lebih kuat dari anak yang besar di tempat yang ramai atau bising.
12. Biasakan untuk Sarapan
Sarapan kerap dipandang sebelah mata oleh sebagian orang tua.Padahal, anak yang selalu sarapan sebelum berangkat sekolah bakal punya daya konsentrasi yang lebih kuat. Karena dia tak banyak memikirkan perut yang lapar saat tengah belajar di kelas.
Anak yang selalu sarapan pun bakal lebih aktif dan gesit. Sementara anak yang tidak biasa sarapan, cenderung malas karena tidak memiliki energi yang cukup.
13. Ajak Berolahraga Rutin
Sabtu dan Minggu merupakan waktu untuk berolahraga bersama keluarga. Olahraga penting bagi anak. Selain untuk menjaga kebugaran, olahraga juga bisa membentuk anak lebih percaya diri.Jika melakukan olahraga secara bersama, Anda pun bisa menjalin hubungan emosional lebih kuat dengan anak.
Perbanyak waktu bersama anak melalui olahraga. Selain badan lebih sehat, Anda bisa bisa lebih dekat dengan anak.
14. Ikut Main Bersama Anak
Jangan pernah malu atau sungkan bermain bersama anak. Melibatkan diri dalam permainan yang dilakukan anak akan memicu rasa percaya diri dan kecerdasan anak.Selain itu, mereka akan merasa lebih diperhatikan oleh orang tuanya.
Jika bermain bersama anak, Anda bakal bisa mengetahui potensi yang mereka miliki. Dengan demikian, Anda pun bisa mengarahkan potensi tersebut dengan baik dan berkembang secara maksimal.
15. Berikan Pujian dengan Tulus
Anak tak hanya harus mendapat hukuman jika melakukan kesalahan. Tapi juga harus mendapat pujian ketika melakukan sebuah kebaikan.Sebuah pujian yang tulus dari orang tua menjadi stimulus mental dan rasa percaya diri pada anak.
Tapi ingat, jangan terlalu sering memuji. Anak justru bisa menjadi manja dan cenderung tidak bisa mengatasi masalah. Berikan pujian secukupnya saja.
Post A Comment:
0 comments: