Resiko Ternak Ayam Secara Umbaran |
Ayam kampung atau ayam ras lazimnya dipelihara secara umbaran atau dibiarkan berkeliaran kemana mereka suka. Sebagian peternak ayam pelung juga memperlakukan hal yang sama. Cara ternak ayam seperti ini memang relatif memudahkan pemilik ayam apalagi jika pemilik tidak mau direpotkan oleh kegiatan mengurus ayam. Ayam bisa bebas kemana saja mencari makan, jika ditinggal pergi beberapa hari tidak takut kelaparan. Tidurpun bisa di atas pohon dan tempat lain yang disuka.
Ada juga yang memelihara ayam secara umbaran, namun tetap disediakan kandang, jika pagi hari diberi makan dan keluar kandang, jika sore hari diberi makan lagi dan tidur di kandang yang telah disediakan. Ayam yang dipelihara dengan umbaran seperti itu memang bisa lebih kuat otot-ototnya karena bebas bergerak, bulu-bulu juga indah karena tidak rusak karena kandang yang sempit . Ayam yang dipelihara secara umbaran dipercaya memiliki cita rasa yang lebih enak dan gurih.
Namun cara memelihara ayam dengan cara umbaran ini memiliki beberapa resiko. salah satu resikonya adalah masalah penyakit. Ayam umbaran rentan tertular penyakit oleh ayam yang lain, karena bebas berkeliaran tanpa kontrol. Salah satu penyakit mematikan yang sering menyerang ayam adalah Tetelo atau ND (Newscastle Disease). Penyakit ini banyak mengakibatkan kematian pada ayam yang diumbar. Jika ada satu ayam terserang maka akan mudah menyebar kepada ayam yang lain.
Pada musim-musim tertentu penyakit tetelo sering menjadi wabah bagi ayam kampung umbaran. Biasanya pada saat pergantian musim atau kemarau panjang yang memiliki perbedaam suhu antara siang dan malam cukup drastis. Dengan pemeliharaan ayam secara umbaran ini ayam yang terserang penyakit sulit untuk dikenali dan diisolasi sehingga makin mempercepat penyebaran dan serangan penyakit secara massif.
Resiko lain dari ayam kampung yang dipelihara secara umbaran adalah konversi makanan menjadi daging yang rendah. Jika tujuan pemeliharaan ayam kampung adalah untuk ekonomis untuk diambil dagingnya (ayam kampung pedaging), maka sistem umbaran kurang menguntungkan. Pakan ayam banyak terbuang sebagai energi, bukan daging.
Untuk ayam pelung hampir sama dengan ayam kampung, jika dibiarkan berkeliaran bebas, otot-otot bisa kencang, bulu tidak rusak sehingga penampilan bagus. Sering kita jumpai ayam pelung yang nampak linglung saat jalan, karena terlalu lama di kandang sempit, Ini bisa dicegah jika ia dibiarkan berkeliaran bebas, namun resikonya mudah tertular penyakit dan tidak bisa mengontrol keturunannya. Bisa saja babon ayam pelung kawin dengan ayam kampung biasa sehingga anakannya tidak murni ayam pelung lagi. Silahkan jatuhkan pilihan.
Sumber : BISNIS AYAM PETELUR
Sumber : BISNIS AYAM PETELUR
Post A Comment:
0 comments: