Bisnis Ayam Kampung 60 Hari Panen - Merencanakan usaha peternakan unggas memang harus dengan kajian yang matang, jadi tidak boleh asal punya uang. Lantas bisa semaunya terjun ke bisnis ini karena jika salah langkah bukan untung yang bakal didapat tapi malah puntung. Khusus usaha ayam kampung unggulan hal yang patut diperhatikan adalah ketersediaan bibit ayam umur satu hari atau DOC.
Bisnis Ayam Kampung 60 Hari Panen
Bisnis Ayam Kampung 60 Hari Panen


Syarat pemeliharaan hingga jaminan pasarnya. Sebab umumnya usaha yang belum memiliki pola pasar atau masih tersekmentasi tidak memiliki aturan harga yang berpihak ke konsumen. Artinya produsen telur atau DOC ayam kampung unggulan bisa mengatur harga semaunya jika terdapat lonjakan permintaan. Sehingga untuk sekala pembesaran bisnis ayam kampung tersebut menjadi tidak layak dijalankan.

Memang membibitkan sendiri merupakan alternatif paling jitu untuk mendapatkan DOC berkualitas sesuai kebutuhan. Tapi menggeluti dunia pembibitan bukan urusan yang gampang. Disamping skill khusus soal trik penetasannya modal untuk menekuni usaha ini juga tidak boleh tipis. Karena minimal harus mengeluarkan biaya untuk pembelian mesin tetas, indukan unggul hingga tempat pemeliharaan bibit dan induknya.

Cara terbaik sebelum terjun ke dunia pembibitan adalah dengan membangun usaha pembesaranya terlebih dahulu. Kandang merupakan syarat utama dalam bisnis ayam unggulan. Apalagi bila usaha tersebut dilakukan secara intensif. Kandang pemeliharaan ayam kampung unggulan bisa dibagi menjadi beberapa kelompok yakni kandang umur 1-20 hari dan kandang ayam umur 21 hari sampai siap panen. Kandang ayam umur 1-20 hari biasa disebut dengan kandang box karna bentuknya yang kotak. Kepadatan ayam dalam kandang ini dianjurkan setiap 1 meter persegi berisi 40 sampai 45 ekor dan setiap minggunya bisa dikurangi 5 ekor. Pemeliharaan DOC di kandang box mutlak memerlukan lampu penghangat atau biasa disebut pemanas. Suhu dalam kandang box tersebut diusahakan antara 30 sampai 32 derajat celcius. Sementara untuk kandang ayam usia 21 hari keatas biasanya dipakai untuk tujuan ayam pedaging. Ada 2 model kandang yang umumnya digunakan peternak pada fase ini. Ada yang tetap memakai kandang box lalu ada pula yang memilih kandang bentuk postal. Kandang postal biasanya beralas tanah yang dicampuri dengan sekam padi, kapur dan pasir. Yang terpenting pada masa pemeliharaan ini adalah kepadatan kandang. Jadi tiap 1 meter persegi kandang harus berisi 30 sampai 35 ekor dan berkurang 5 ekor per minggunya. Sehingga pada umur 60 hari, per meter persegi hanya cukup untuk 7 sampai 10 ekor ayam.

Untuk pembuatan kandang postal ukuran 5x20 meter kepadatan ayam sekitar 1200 ekor serta biaya yang dikeluarkan kurang lebih sekitar Rp. 15 juta. Kendala memelihara ayam kampung di kandang postal adalah mudah terjadi penguapan amoniak yang menyebabkan ayam akhirnya terserang penyakit. Seperti halnya penyakit CRD dan snot atau flu pada ayam yang disebabkan dari manajemen sekam yang kurang sempurna. Manajemen sekam bisa dilakukan dengan cara pembalikan sekam agar tidak terjadi penggumpalan kotoran ayam, diharapkan yang tadinya kotoran mau menggumpal akhirnya akan terpecah. Pada saat usia ayam 35 hari saatnya memberikan faksin air minum. Syarat pada waktu memberikan faksin air minum, ayam harus dipuasakan minimal 2 jam.

Setelah mengetahui seluk beluk penyiapan kandang, kini saatnya beralih ke tekhnik pemeliharaanya. Terutama jenis pakan yang dipakai dalam usaha pembesaran ayam kampung unggulan. Pakan merupakan penentu keberhasilan usaha ayam kampung unggulan. Karena tanpa adanya pemberian nutrisi yang cukup pertumbuhan ayam kampung pasti akan terganggu. Kebutuhan nutrisi khususnya asupan protein untuk ayam berbeda-beda setiap fasenya. Misalnya untuk tahap pemeliharaan saat usia 1-14 hari kandungan protein harus berkisar 22 % lalu turun menjadi 20 % pada umur 14-30 hari dan begitu seterusnya.

Sebenarnya untuk mengurangi biaya pakan berbagai upaya bisa dilakukan oleh peternak dengan membuat pakan buatan sendiri. Asalkan pakan yang dibuat tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ayam. Misalnya, pakan yang akan disusun untuk ayam fase pertumbuhan atau glower. Pada tahap ini kebutuhan protein ayam mencapai 19%. Jadi pakan yang akan dipakai untuk mencampur adalah bahan seperti jagung, dedak atau bekatul, dan konsentrat ayam petelur. Setelah dikasih pakan pabrikan ayam juga dikasih pakan herbal. Pakan herbal dimaksudkan untuk menjaga stamina, menambah nafsu makan, dan memperbaiki kualitas daging.

Pemberian pakan herbal ini dilarutkan kedalam tangki yang kemudian diedarkan secara otomatis. Pakan herbal tersebut diberikan tiap 1 kali per hari. Perbandinganya 1 liter larutan herbal untuk 1 drum minuman. Untuk daun papaya diberikan agar ayam tidak kanibal. Sebab biasanya bila terlambat memberi makan, ayam-ayam tersebut dapat memakan temannya sendiri. Dan daun papaya ini diberikan tiap 2x perhari.

Setelah berumur 60 hari ayam ini dipanen secara bertahap. Sebelum dipanen ayam tersebut dipisahkan kedalam kandang khusus. Untuk penjualanya dengan cara ditimbang setiap 5 ekor ayam. Dalam sekali panen ayam kampung unggulan biasanya dijual kepada para tengkulak ayam, restaurant dan masyarakat sekitar.

Meski terbilang baru usaha ayam kampung unggulan rupanya menjanjikan keuntungan yang terbilang lumayan. Tidak hanya untuk keperluan dagingnya saja membuat usaha telur dan penetasanya pun sudah sangat untung. Cukup hitung saja, saat ini harga telur ayam unggulan di tingkat eceran sebesar Rp. 1.200,- / butir. Sedangkan untuk supermarket mencapai Rp. 1.700,-/butir. Sementara harga jual ayam kampung  unggulan juga tak kalah menarik, yakni dapat mencapai hingga Rp. 35.000,- tiap Kg.

Sumber :  BISNIS AYAM PETELUR
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: