Walau tidak semua, tetapi mayoritas pasangan yang telah menikah tentu menginginkan kehadiran anak. Bahkan tidak sedikit pasangan yang menghabiskan banyak dana untuk mewujudkan impian ini.

Meskipun kehadiran seorang anak sepenuhnya adalah hak Yang Di Atas, manusia tetap wajib berusaha. Nah, bagi kamu yang memang berniat untuk memiliki anak, kali ini IDN Times bagikan point penting dalam cara membuat anak yang harus kamu ketahui. Simak ya!


1. Merencanakan dengan matang

 Selain bukan perkara yang mudah, memiliki anak juga merupakan topik yang cukup sensitif. Karena itu, bicarakan hal ini dengan pasangan ketika masing-masing sedang dalam keadaan relaks.

Pembahasannya pun bisa sangat beragam, mulai dari berapa jumlah buah hati yang diinginkan sampai pada usia berapa kamu dan pasangan siap untuk menyambut kehadiran si kecil.

2. Berkonsultasi dan melakukan prosedur medis

 Agar hasil yang lebih maksimal, konsultasikan pula masalah ini kepada bidan atau dokter kandungan.

Bila kamu dan pasangan telah menikah cukup lama dan belum dikaruniai anak atau mungkin baru menikah ketika dalam usia yang lebih lanjut, masalah fertilisasi menjadi hal penting yang harus dipertimbangkan.

3. Memenuhi nutrisi yang diperlukan

 Asupan nutrisi memiliki peranan yang tidak kalah penting dalam keberhasilan usaha untuk mendapatkan momongan. Bila ingin mendapatkan anak kembar misalnya, pastikan konsumsi asam folat (vitamin B9) terpenuhi dengan baik. Tidak hanya wanita, laki-laki juga perlu untuk mencukupi berbagai kebutuhan nutrisinya seperti selenium untuk pembentukan sperma yang normal, vitamin E untuk menjaga ketahanan sperma dalam membuahi ovum, dan lain-lain.

4. Melakukan hubungan seks dengan rutin

Untuk yang satu ini, tentu sudah sangat jelas, kan? Para ahli juga menyarankan bagi pasangan yang telah menikah dan ingin mendapatkan momongan untuk melakukan hubungan seks secara rutin. Paling tidak, frekuensi yang dilakukan sekitar 2 sampai 3 kali dalam satu minggu.

5. Memilih posisi bercinta yang tepat

 Ada sangat banyak pilihan yang bisa kamu dan pasangan lakukan untuk melakukan hubungan intim. Walau begitu, bila tujuannya adalah untuk memperbesar peluang hamil, gaya missionary pun sebenarnya cukup.

Bila ingin mencoba gaya lain pun sah-sah saja, dengan catatan sperma tidak melawan arah gravitasi yang justru membuatnya semakin sulit untuk bertemu dengan ovum.

6. Menyesuaikan dengan waktu yang tepat

 Inilah alasan mengapa penting bagi setiap wanita untuk mengetahui dengan baik jadwal menstruasinya. Dengan demikian, masa subur pun jadi lebih mudah untuk dipahami.

Secara perhitungan, paling tidak kamu dan pasangan melakukan hubungan intim tiga hari sebelum masa ovulasi dimulai.

7. Menjaga gaya hidup sehat

 Gaya hidup sehat mutlak diperlukan untuk menjalani hidup dengan lebih menyenangkan. Hal ini tidak hanya sebatas pada kesehatan fisik, tetapi juga mental.

Pastikan kamu dan pasangan juga cukup beristirahat, melakukan olahraga secara rutin, menghindari konsumsi alkohol berlebih, dan lain-lain. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sperma dan sel telur.

8. FYI, setiap pasangan punya probabilitas mendapatkan anak kembar, lho!

Kalau kamu menginginkan kehadiran anak kembar tetapi tidak ada gen kembar yang mengalir dalam darahmu atau pasangan, jangan khawatir. Rupanya, setiap pasangan mempunyai kesempatan sebesar 3% untuk mendapatkan anak kembar. Tentu saja, peluang akan semakin besar bila didukung dengan faktor berikut:


  • ada garis keturunan yang mempunyai riwayat anak kembar; 
  • pernah melahirkan 2 sampai 4 kali; atau 
  • mempunyai darah keturunan Afrika atau Eropa.


Mengingat pada hakikatnya dalam cara membuat anak yang bisa kamu dan pasangan lakukan hanya berusaha, pastikan kamu juga selalu sabar, ya. Jatah rezeki setiap orang pun berbeda, sehingga kamu tidak perlu merasa iri dengan jatah orang lain. Selamat mencoba!
Axact

BAJA RINGAN

Sebuah sistem rangka atap baja ringan berteknologi tinggi hasil pengembangan teknologi industri konstruksi yang tak berkesudahan dengan jaminan kekuatan dan kelayakan struktur yang sesuai dengan standar-standar keamanan konstruksi yang ada.

Post A Comment:

0 comments: